Random Posts

Pilkada NTB dalam kacamata film 'House of the Dragon'

Medan politik selalu memberikan dinamika yang menarik dan kompleks. Di Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang berlangsung perhelatan politik pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang cukup seru. Dalam sebuah cerita yang mirip dengan film "House of the Dragon" kita disuguhkan dengan dinamika yang menghentak dan seringkali penuh intrik politik. Kisah ini mengikuti perjalanan politik Tuan Guru Bajang (TGB), yang kini terlihat bersebrangan pilihan politiknya dengan Umi Rohmi. Dengan latar belakang cerita yang kompleks dan dramatis, kita coba dibawa melalui liku-liku politik yang tidak terduga dan penuh dengan kejutan.

Sebelum jauh melangkah ke dalam dinamika politik di NTB, penting untuk kita pahami latar belakang politik daerah ini. NTB terdiri dari dua pulau besar, yakni Lombok dan Sumbawa, yang memiliki kebudayaan dan sejarah yang kaya. Sebagai sebuah provinsi, kemajuan politik di NTB cukup berkembang dan mengalami perubahan yang signifikan dari waktu ke waktu.

TGB, atau Tuan Guru Bajang, merupakan figur sentral yang sangat berpengaruh di NTB. Dikenal sebagai seorang ulama yang karismatik dan memiliki basis massa yang kuat, TGB telah aktif berperan penting dalam politik daerah ini selama bertahun-tahun. Namun, seperti yang telah kita lihat, politik di NTB harusnya tidak hanya tentang kekuatan individu, tetapi juga tentang dinamika masyarakat, keluarga, dan aliansi politik yang terbentuk di sepanjang perjalanan.

Perang politik dalam film "House of the Dragon" bisa dibilang mencerminkan dinamika politik yang terjadi antara TGB dan kakaknya yakni Umi Rohmi, di NTB. Seperti dalam cerita "House of the Dragon", di mana anggota keluarga yang berbeda harus memilih antara kesetiaan keluarga atau ambisi pilihan politik pribadi mereka, TGB dan Umi Rohmi bisa dibilang terlihat menghadapi situasi yang serupa.

Dalam cerita "House of the Dragon", perang saudara terjadi antara anggota keluarga Targaryen yang memiliki pandangan politik yang berbeda. Begitu pula di NTB, TGB dan Umi Rohmi, meskipun berasal dari keluarga yang sama, ternyata memiliki pandangan politik yang berbeda. Dimana TGB yang beberapa waktu lalu menyatakan tetap mendukung Dr. Zul berpasangan dengan kakaknya Umi rohmi, ternyata Umi rohmi pada vidionya yang tersebar memilih jalan untuk maju bersama H. W. Musyafirin sebagai wakilnya.

Dalam proses politik di NTB ini, seperti pada cerita film "House of the Dragon", tidak ada yang benar-benar bisa diprediksi sengan pasti. Intrik politik dan dinamika keluarga sering kali memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan hasil di Pilkada. Meskipun Tuan Guru Bajang (TGB) memiliki pengaruh yang kuat, faktanya harus menghadapi kenyataan bahwa Umi rohmi ternyata memilih kandidat lain sebagai pasangannya.

Dalam kisah politik yang memukau ini, kita melihat bagaimana politik dapat menjadi medan pertempuran yang kompleks serta penuh ketidakpastian. Sejalan dengan cerita film "House of the Dragon," kita disuguhkan dengan kisah yang menegangkan tentang persaingan politik dan dinamika keluarga yang memukau. Pilkada NTB menjadi arena di mana pilihan, kesetiaan, dan intrik politik bertabrakan dalam perjuangan untuk mencapai kursi kepemimpinan daerah.


Oleh: M. Sufyan juliandi indra jaya

Post a Comment

0 Comments